Siapa sih yang gak pernah MENGUAP? Semua makhluk hidup (terutama manusia dan hewan) yang pernah hidup pasti pernah merasakan dan mengalami hal ini. Kalo tumbuhan, menguapnya beda, bukan kayak manusia atau hewan yang membuka mulutnya. Tua muda, anak anak kakek kakek, besar kecil tinggi pendek, mancung pesek pasti pernah menguap.
Kalo orang jawa bilangnya "Angop", itu adalah hal yang wajar dilakukan. Nah, kali ini aku mau menyinggung sedikit tentang menguap.
Percaya gak?
Menurut Islam :
“Bersin itu daripada Allah, manakala menguap itu dari Syaitan. Sekiranya salah seorang daripada kamu menguap, maka tutuplah mulut dengan tangannya dan jika ia mengeluarkan bunyi "aahh... aahhh..." maka syaitan ketawa di dalam perutnya. Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap.” (Hadis Riwayat at-Tirmidzi)
 |
| Kuda NiL bisa membuka mulutnya 3x lebih lebar daripada ukuran aslinya saat menguap |
 |
| Cheetah seperti kucing kebanyakan, memperlihatkan taringnya saat menguap |
 |
| Hooooaaammm... |
menghentikan bacaan shalatnya agar tidak hilang (terlewatkan) sebagian huruf atau kata/kalimat dari bacaannya tersebut. Sudah pasti diketahui bahwa membaca Al-Fatihah merupakan salah satu rukun shalat, wajib bagi orang yang shalat untuk membacanya dengan memperhatikan huruf-huruf dan kata-perkatanya.
diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dengan lafazh:
التَّثَاؤُبُ فِي الصَّلاةِ مِنْ الشَّيْطَانِ فَإِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَكْظِمْ مَا اسْتَطَاعَ
“Menguap ketika shalat adalah dari setan, jika salah seorang dari kalian menguap, maka tahanlah semampunya.”
dia harus mengulangi bacaannya, jika tidak mengulanginya, -kalau bacaan tersebut adalah surat Al-Fatihah-, maka itu tidak mencukupi (tidak sah shalatnya), dan kalau selain Al-Fatihah, maka sudah mencukupinya (shalatnya sah).”
Maka, apabila mulut tetap dalam keadaan terbuka ketika menguap, maka masuk juga berbagai jenis mikroba dan debu, atau kutu bersamaan dengan masuknya udara ke dalam tubuh. Karena itu, disarankan dan sangat dianjurkan agar menutup mulut saat kita menguap, dengan tangan kanan atau pun dengan punggung tangan kiri.
“Sesungguhnya syaithan adalah musuh bagi kalian, maka perlakukanlah ia sebagai seorang musuh.” (QS. Fathir: 6)
(By : Al-Azhar Augustyan/ X.8 / 01)
Jakarta Time